I never want too impose what should not belong to me, but I’m trying to survive because I’m sure that was I search is you
About you about me today and tomorrow
Aku ingin menyatakan diriku kini renta , meski dalam belakangan aku berusaha menarik bibir untuk berusaha tersenyum dan mentertawakan sesuatu hal yang lucu. Sudah beberapa kali waktu aku ingin sendiri , mengasingkan diri dari halayak yang bising. Dalam kesendirian aku terus menyelimuti diri dan tak terasa air mata ku telah membasahi sudut-sudut rengkuhku , aku sapu airmata ini sendiri , menahan sesaknya nafas dan mengompres mata bengkak karena cengengku. Saat jemari ini membuka pintu kamar , hanya saat tadi yang kutemukan, tdk ada perbedaan dari waktu kewaktu. Mungkin waktu sudah berhenti dan tak berpihak lagi padaku…, entah harus pada siapa kusandarkan beban ini. Sudah terlalu semakin berat aku menanggungnya dan tak ada yang mengerti ,jika saat ini aku sedang kesulitan. aku tak kunjung mengerti ,mengapa selalu kutemukan jejak retak sebelum mencapai dari arah pasti suatu tujuan? Dan semakin aku berjalan , aku semakin banyak tidak menghiraukan apa apa lagi yang membuatku nangis mengiris. Kuusaikan segala cedera hidupku.. juga luka sejarahku.. sungguh, aku tidak akan menyerah atas semuanya.. sebab, apa yang kuikrarkan, kubisikkan, kuderaikan, kulabuhkan, adalah lanskap keberartian yang tidak boleh kuurungkan. Seketika aku bisa saja berubah menjadi seorang yang kuat dan mengenyampingkan setumpuk luka , karena satu alasan aku bisa berbuat itu , alasan sederhana karena aku tak ingin siapapun tau aku begini, kusarungi apapun agar sisi lain dari diriku tertutupi dan tak terhendus oleh mereka ,kamu atau dia. Biarlah aku selesaikan nya dengan terus kututupi , sebab semua telah kulakukan dan tak menghasilkan apa-apa. Biarkan tetap begini seiring langkahku perlahan mengotak atik denting rindu pada titik perubahan akan kebaikan. Di sisi lain aku hidup dengan cinta yang tak urung membuatku lebih bergairah atau berbinar tatkala rasa itu menghunus tepi hatiku yang kacau berantakan , perasaan itu merapikannya ,menata kembali satu persatu. Teruntukmu yang telah memberiku banyak hal ,menemani sepiku dan mendengar keluh kesah yang selalu tak tuntas aku ceritakan padamu, dan kamu selalu mengeluh. Tapi lagi-lagi aku terus melakukannya , begitu lagi dan lagi…………’’’’’ ,, satu yang kumohon , jangan kau jemput jenuh dan bosanmu untuk kau lemparkan pada ku, . Ada sesuatu membuatku tertutup , karena memang aku bukan type perempuan gemar bercerita , yaa memang seharusnya kamulah tempatku bercerita ,ini bukan ketidakpercayaan , ini hanyalah menunggu saat dimana aku bisa all out tentang apapun. Butuh waktu untuk itu , dan berikanlah aku waktu sampai dimana aku dan kamu adalah kesatuan. Seberapa juangku akan selalu kukabari dan kucicil kepenatan ini , sampai tak kutemukan lagi hisakan hisakan segumpal tangis berkepal titihan.