Selembar surat ini aku tuliskan untuk kamu. Sekedar memberitahu masih ada aku yang menunggu. Mungkin akan kamu baca sembari menyeruput teh hangat dan melahap nasi goreng kesukaanmu. Tapi sayang, semua menu mu itu bukan dari jerih tanganku, bukan dari kumpulan senyumku pagi hari ini karena bahagia memilikimu. Ya suatu saat nanti ya sayang. Pasti akan selalu ada secangkir teh hangat di meja makan kita yang menemani sepiring nasi goreng buatanku. Aku memasaknya dengan senyum tulus. Senyum seorang istri (nanti) yang mencintaimu sebagai suami (nanti) dalam semua keadaan., ya dalam semua keadaan, aku tetap bersamamu. Pasti akan selalu ada aku yang merapikan kerah kemeja kerjamu. Selalu aku yang pertama mencium aroma punggung tanganmu sebelum kamu meninggalkan rumah untuk menafkahi aku. Dan kamu balas dengan mencium bibirku, hangat.
Sudah sana, jangan terlalu girang membaca suratku yang pertama ini. Habiskan sarapanmu dan segera berangkat kerja. mobilmu menunggu tapi tak sepertiku yang setia menunggumu setiap waktu.
kabari terus ya :)
yang selalu cinta kamu sampai kapanpun , hear? sampai kapanpun!
wa'alaikum salam sayang