setiap kali membuka mata, aku seperti habis terbangun dari mimpi indah yang panjang… dan terasa sakit… rasa sakit itu makin terasa saat aku menyadari kenyataan yang ada sekarang ini… bagaimana aku mendeskripsikannya yah?! tapi rasanya sesak, ku sentuh dadaku, aku yakin jantungku masih berada di posisinya, dan begitu juga dengan organ tubuh lainnya.. tapi kenapa rasanya ada yang hilang? dan apa itu?
“ah, rasanya terlalu berlebihan” kataku pada diri sendiri… iya benar, dulu pun aku pernah patah hati, iya kan? tapi kenapa sekarang rasanya berbeda?
“baiklah mungkin kita perlu menganalisa” kataku (lagi-lagi) pada diri sendiri…
pertama, dulu saat dengan si A akulah yang memutuskan untuk mundur, walaupun sebenernya sebelum itu dia sudah menghilang ga jelas, tapi aku mundur dengan kesadaranku sendiri. walaupun jujur, proses ‘hilangnya’ dia benar-benar membuatku sakit sampai sekarang, bahkan bisa membuatku paranoid yang ga jelas… tapi aku mundur dengan berlapang dada…, aku merasa rendah dan hina pada saat itu . karena aku bukan keturunan keluarga yang pihak mereka inginkan . dan masih banyak alasan lainnya yang membuatku jatuh dan sakit . lalu kuputuskan untuk melupakannya. dan aku berpura-pura tidak sakit.
lalu saat dengan si B, hmm… bagaimana mengatakannya yah?! tapi jujur dari awal perasaanku kepadanya hanyalah perasaan sayang seorang sahabat, sama sekali tidak lebih. aku selalu berusaha untuk lebih mengenalnya, dan menyayanginya tapi lagi-lagi aku berada pada titik ‘tidak mampu’. mungkin pada akhirnya dia lelah meyakinkanku, atau mungkin mulai sadar dan akhirnya pergi.dan aku kembali menghilang.
tetapi dengan KAMU.. iya dengan kamu.. kenapa rasanya berbeda?! mungkin rasanya berbeda karena kamu tidak benar-benar mematahkan hatiku.. hatiku benar-benar masih utuh, dan cintaku masih sama dengan sebelumnya… mungkin karena itulah semuanya jauh akan terasa lebih berat… , jujur , aku letih harus dan terus menjadi standarisasi siapapun . aku ingin dicintai seperti ini , mencintai karena aku begini. bukan harus menjadi setiap orang bilang dan aku melompat untuk tidak tertinggal jauh :( aku ingin ada yang mendompang aku ke atas atau mengulurkan tangannya untuk bangkit , bukan terus dibulan bulani ,karena alasan kita berbeda :(
kamu bilang semuanya akan indah pasa waktunya… semoga kamu benar, aku benar-benar berharap bahwa teorimu kali ini benar… walaupun sebenernya berdasarkan pengalaman yang lalu, aku berpendapat bahwa waktu tidak akan pernah menyembuhkan apapun, kita hanya akan lebih bisa berkompromi terhadap rasa sakit itu…
segala sesuatu yang terluka tidak akan pernah berwujud ataupun berfungsi sama seperti semula lagi… mau tahu contohnya? aku ga perlu pergi ke dokter untuk tahu bagaimana keadaan jantungku sekarang ini… dulu aku tidak pernah merasa nyeri dan sesak seperti ini. tapi semenjak sakit itu menghinggapi, jantungku tidak pernah berdetak normal seperti dulu lagi…
dan kalo melihat fakta tersebut, sepertinya memang benar aku bukan gadis yang pantas untuk kamu… aku harus menerima semua itu, tapi aku masih ingin menemanimu… walaupun aku tidak pantas menjadi ‘gadismu’, setidaknya mungkin aku bisa menjadi kenangan bagimu… dengan begitu aku tetap bisa mendukungmu, menemanimu, dan kalo bisa sedikit mengganggumu…
baiklah sepertinya aku harus memerintah diriku sendiri: “tekan rasa sakitmu deka!! tetap berada pada tempatmu, tetap berikan sinarmu untuknya… walaupun kamu hanya satu dari sekian bintang di langit, walaupun mungkin sinarmu sama sekali tidak berarti, walaupun mungkin dia memilih bintang yang lain, walaupun… walaupun… walaupun… ah, pokoknya tetaplah berada di tempatmu deka.